Mentoring Keagamaan Islam: Bekal Spiritual bagi Mahasiswa Baru Polinema

Politeknik Negeri Malang (Polinema) memiliki tradisi unik dalam menyambut mahasiswa baru, salah satunya melalui kegiatan mentoring keagamaan Islam yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Rohis Polinema (Rispol). Kegiatan ini dirancang untuk membekali mahasiswa baru beragama Islam dengan nilai-nilai agama, memperkuat akidah, dan menjaga akhlak mereka selama menjalani kehidupan perkuliahan.

Menurut Husein, Ketua Umum UKM Rispol, mentoring keagamaan ini bertujuan utama membekali mahasiswa baru dengan benteng akidah yang kuat. Bekal tersebut diwujudkan melalui pembelajaran ilmu-ilmu agama yang diharapkan mampu menjaga akhlak dan sikap mahasiswa agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang bertentangan dengan nilai agama. Ia juga menjelaskan bahwa tema yang diangkat pada tahun ini adalah Rukun Islam. Proses persiapan kegiatan ini dilaksanakan melalui beberapa kali rapat koordinasi dan rapat teknis. Dalam pelaksanaannya, panitia juga melibatkan volunteer untuk membantu mengkondisikan mahasiswa baru selama kegiatan tersebut berlangsung. “Karena Rispol adalah UKM, tentu kerja sama dengan volunteer menjadi sangat penting agar acara bisa berjalan lancar,” ujarnya.

Suasana kegiatan mentoring terasa hangat ketika para mahasiswa baru menyimak materi dengan penuh perhatian. Setiap sesi diisi dengan penjelasan mendalam mengenai rukun Islam yang relevan dan mudah dipahami. Hal ini juga dirasakan oleh Nayla Rahmadina, mahasiswa Jurusan Akuntansi, yang mengungkapkan kesannya terkait kegiatan tersebut. Pada awal mengikuti kegiatan, ia merasa cukup terkesan karena adanya kolaborasi dengan para volunteer yang membuat acara terlihat lebih menarik. “Kalau dari aku pribadi sebenarnya acaranya sudah bagus, apalagi kolaborasinya itu keren banget. Hanya saja mungkin masih bisa dimaksimalkan lagi, terutama terkait manajemen waktu,” ujarnya.

Senada dengan harapan tersebut, Husein menilai mentoring keagamaan tahun ini berjalan dengan baik, bahkan mencapai sekitar 90 persen sesuai target. Ia berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan dengan lebih baik kedepannya. “Intinya maba ini nggak aneh-aneh, mereka terjaga sikapnya, akhlaknya, dan akidahnya karena adanya mentoring ini,” harapnya.

Secara keseluruhan, kegiatan mentoring keagamaan Islam di Polinema menjadi wadah pembinaan spiritual yang penting bagi mahasiswa baru. Meski masih ada beberapa catatan dari peserta terkait teknis pelaksanaan, tradisi ini tetap diharapkan mampu menjadi fondasi yang kuat bagi mahasiswa baru dalam menjaga akidah, akhlak, serta kesiapan mereka menghadapi dunia perkuliahan dan kehidupan bermasyarakat di masa depan.

(Chindi Sentia Wulandari, Najla Shadzwina)