Sekretariatan Gedung AS Politeknik Negeri Malang (Polinema), Jatimulyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65141
Telp Humas : 0812-8455-8810
Email : perspolinema@gmail.com
Perkembangan artificial intelligence (AI) saat ini semakin terasa dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan bisnis. Anjas Maradita hadir sebagai pemateri dalam acara bertema Smarter With AI: For Business and Marketing yang bertempat di Auditorium Gedung Sipil Lantai 8 pada Rabu (07/05). Acara ini dihadiri oleh sejumlah dosen dan mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga guna memaksimalkan peran dan pemanfaatan AI di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, komunikasi, hingga bisnis dan pemasaran.
Seiring berkembangnya teknologi, penggunaan AI tidak hanya digunakan untuk sekadar obrolan biasa. Namun, ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh AI, mulai dari pembuatan konten, sistem prediksi cuaca, chatbot untuk keperluan bisnis, mendeteksi berbagai kendaraan di lampu merah dan lain sebagainya sehingga bisa membantu manusia dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan, mulai dari sederhana sampai terberat. Dalam dunia bisnis dan pemasaran, penggunaan AI sangat dibutuhkan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan efisiensi, mempercepat proses kerja, dan bersaing secara inovatif di era digital saat ini. Salah satu contoh pemanfaatan AI dalam dunia bisnis dan pemasaran yaitu sistem pembalas pesan di media sosial, seperti yang ditawarkan oleh AI Agentcy. Dengan dukungan teknologi ini, brand dapat merespons pesan secara efisien, cepat dan tanpa henti.
Di samping itu, kehadiran AI mulai dimanfaatkan secara luas di lingkungan akademik, termasuk ChatGPT. Dalam waktu dekat, mahasiswa akan dapat memanfaatkan salah satu fitur ChatGPT yaitu berbagi layar, yang sangat membantu dalam mengerjakan tugas perkuliahan. “Belakangan ini, banyak terjadi kasus PHK massal dan perubahan industri yang menunjukkan siapa yang kurang mampu memanfaatkan AI dengan baik akan tertinggal. Namun, kehadiran AI bukanlah ancaman yang harus ditakuti. Justru, sebagai generasi muda di bidang bisnis, kita harus terintegrasi dengan AI. Seseorang yang mampu menguasai AI dapat bekerja setara dengan 10 orang, karena AI memudahkan dan mempercepat pekerjaan mereka,” ungkap Anjas Maradita, selaku pemateri pada acara hari ini.
Salah satu hal yang paling diperhatikan adalah sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Di tengah gempuran teknologi yang makin canggih, generasi muda harus siap dalam menghadapi era AI. Sistem pendidikan perlu disesuaikan agar mampu membentuk generasi yang tidak hanya mampu menggunakan perintah dasar, melainkan dapat mengintegrasikan AI di kehidupan sehari-hari. “Saat ini, AI telah menjadi standar baru dalam dunia kerja sehingga kemampuan menggunakan AI menjadi syarat minimum dalam lowongan pekerjaan. Kurikulum pendidikan juga harus disesuaikan dengan bidangnya masing-masing, seperti prompt engineering untuk bidang teknik, data banking untuk bidang politik dan lain sebagainya. Generasi muda tidak perlu menunggu perubahan dari pemerintah, melainkan harus inisiatif proaktif dalam belajar sendiri dan membentuk komunitas, karena kunci utama menghadapi perkembangan zaman terletak pada minat dan niat belajar individu,” ungkap Anjas Maradita, selaku pemateri pada acara hari ini.
“Dengan kehadiran AI yang semakin canggih, banyak pekerjaan manusia menjadi lebih terbantu karena prosesnya dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Namun, penting bagi kita untuk memahami cara mengintegrasikan AI secara bijak, terutama dalam dunia bisnis. Harapanku setelah mengikuti acara ini adalah mampu memanfaatkan AI dengan tepat, misalnya untuk pembuatan audio dan video yang berpotensi menghasilkan pendapatan melalui platform seperti YouTube maupun pekerjaan freelance,” ungkap Ayu, salah satu mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga, kelas 4B.
(M. Syaikhul Ma’arif Adityawangsa)
Peran AI untuk mendorong perubahan masa depan bangsa adalah bahasan yang sangat bermanfaat. Dalam derasnya gelombang era digital, teknologi membuka jalan bagi bentuk koneksi virtual yang lebih alami dan mendalam. Melalui Jasa Virtual Reality, Anda dapat menghadirkan pengalaman visual yang benar-benar terasa nyata, memadukan kreativitas dengan teknologi untuk menciptakan interaksi digital yang emosional dan mengesankan.