Sekretariatan Gedung AS Politeknik Negeri Malang (Polinema), Jatimulyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65141

Telp Humas : 0812-8455-8810
Email : perspolinema@gmail.com

Pencurian di Masjid Raya An-Nur Politeknik Negeri Malang: Keamanan Loker Jadi Sorotan

Penempatan CCTV Luar di MasjiD An-Nur (Yunika)

Masjid Raya An-Nur Politeknik Negeri Malang (Polinema) menyediakan fasilitas loker bagi jamaah yang ingin menyimpan barang-barang pribadi selama beribadah. Fasilitas ini sangat penting karena memungkinkan jamaah fokus beribadah tanpa khawatir tentang keamanan barang-barang mereka. Namun, baru-baru ini terjadi insiden pencurian yang membuat keamanan loker masjid dipertanyakan.

Pada tanggal 28 September 2024, dua mahasiswa jurusan Teknologi Informasi yakni Ratna dan Ingga, mengalami kehilangan barang. Dua unit Handphone (HP) yang disimpan di dalam loker masjid yang terkunci hilang selesai shalat Ashar. Setelah melapor kepada petugas dan takmir masjid serta memeriksa rekaman Closed Circuit Television (CCTV), terlihat bahwa pelaku adalah seorang perempuan bercadar yang tidak bisa diidentifikasi karena wajahnya tertutup. Rekaman menunjukkan pencurian terjadi sekitar pukul 14.12.”Saat kami melaksanakan shalat Dhuhur dan Ashar, meskipun kondisi masjid cukup ramai usai acara wisuda, pencurian tersebut sama sekali tidak terdeteksi oleh jamaah lain. Kami sangat terkejut dan tidak percaya mengetahui HP kami hilang, padahal sudah kami simpan dengan aman di dalam loker yang terkunci,” ungkap Ratna dan Ingga.

Keberadaan CCTV di area masjid membantu mengidentifikasi beberapa ciri fisik pelaku, seperti tinggi badan dan pakaian yang dikenakan. “Pencuri sekarang lebih pintar. Mereka bisa menggunakan masker, helm, cadar, atau penutup lainnya untuk menyembunyikan wajah mereka. Jadi, meskipun CCTV dapat membantu alat ini kurang efektif dalam mengidentifikasi pelaku secara jelas,” ujar Riky, salah satu Satpam kampus. Riky juga menyebutkan bahwa hingga saat ini, pihak Satpam belum menerima laporan resmi dari korban. Meskipun patroli tetap dilakukan, keterbatasan anggota membuat pengawasan tidak dapat sepenuhnya fokus pada satu area seperti di masjid.

Soni, petugas Masjid Raya An-Nur, menjelaskan bahwa jamaah bebas menggunakan loker selama kunci tidak dibawa keluar dari area masjid. Namun setelah insiden pencurian ini, takmir masjid segera mengambil langkah-langkah preventif dengan memperbaiki seluruh loker dan meningkatkan kualitas CCTV dari yang sebelumnya 2 megapiksel menjadi 5 megapiksel. Soni juga mengimbau jamaah untuk lebih berhati-hati dengan barang berharga mereka dan menyarankan agar menyimpan barang-barang penting di tempat yang lebih aman selama masa perbaikan loker.

Kasus pencurian ini menimbulkan keresahan di kalangan jamaah dan mahasiswa. Najwa, mahasiswa jurusan Teknik Kimia mengungkapkan kekhawatirannya meskipun pihak kampus telah meningkatkan kualitas CCTV. “Loker sekarang tidak aman untuk menyimpan barang pribadi saat beribadah. Sebelum keamanannya diperbaiki, saya lebih memilih membawa barang sendiri atau menitipkannya kepada teman,” ujarnya. Jamaah lainnya juga meragukan efektivitas pengawasan CCTV dan berharap pihak masjid serta kampus mengambil langkah signifikan, seperti memperbaiki sistem penguncian loker dan menambah jumlah CCTV yang berfungsi dengan baik.

Kejadian pencurian di loker masjid  menyoroti pentingnya keamanan yang lebih ketat di fasilitas publik kampus. Meski loker telah disediakan untuk kenyamanan jamaah, insiden ini menunjukkan bahwa perbaikan dan evaluasi sistem keamanan sangat diperlukan. Harapannya, pihak pengelola Masjid An-Nur dapat segera mengambil langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang, sehingga jamaah dapat beribadah dengan tenang tanpa khawatir akan keamanan barang-barang pribadi mereka.

 

(Yunika Puteri Dwi Antika, Tyase Nisa’an Jamilaa)

 

Post View : 506

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *